Bagaimana Pandangan Alkitab terhadap makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala?
Dalam Perjanjian Lama memang ditekankan bahwa manusia tidak boleh menyembah ataupun mengambil bagian dari berhala apapun itu bentuknya. Pahami baik-baik Firman Tuhan yang mengatakan "Jangan menyembah berhala", Yang diingatkan dan dilarang ialah penyembahan, bukan makanan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus sendiri mengatakan "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya," Markus 7:20
Kenajisan dan kejahatan yang ditimbulkan dalam hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan itulah yang membuat manusia berdosa dan najis.
Rasul Paulus juga mengingatkan kepada jemaat di korintus pada saat itu bahwa makanan tidak berarti/berpengaruh terhadap hubungan kita dengan Allah, yang artinya makanan tidak berarti apa-apa. Seperti yang Tuhan Yesus katakan di dalam Markus 7:19 "karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal."
Lalu muncul pertanyaan apakah boleh makan makanan yang sudah dipersembahkan ke berhala?
Boleh, karena bumi serta segala isinya milik Tuhan. 1 Korintus 10:25-26
Tapi tidak sesederhana itu, ada orang yang memang boleh memakannya dan ada yang tidak. Orang yang boleh memakannya ialah orang yang menganggap makanan itu sebagai berkat dari Tuhan dan yang menganggap berhala itu tidak ada. 1 Korintus 8:4
Sedangkan bagi orang yang tidak boleh memakannya ialah mereka yang masih terikat kepada berhala dan yang menganggap makanan itu sebagai sesuatu yang najis. Orang seperti ini ialah orang yang hati nuraninya lemah, sehingga mereka dinodai oleh makanan itu. 1 Korintus 8:7
Sebagai seorang manusia, pola pikir dan penafsiran manusia pasti akan berbeda-beda, Tapi dari semuanya itu hanya ada 2 jawaban yaitu, boleh atau tidak.
1.Boleh, Ialah mereka yang memiliki pengetahuan itu. Pengetahuan disini ialah orang yang mengasihi Allah, tidak sombong rohani(mengetahui pengertian berhala), menganggap tidak adanya berhala(hanya Allah yang esa), tidak menjadi batu sandungan, tidak menimbulkan syak dalam hati orang lain, dan yang menerima segala makanan yang ada dengan penuh ucapan syukur. 1 Korintus 8, 10:27-32
2.Tidak, ialah mereka yang tidak memiliki pengetahuan itu dan menganggap makanan sebagai sesuatu yang najis.
1 Korintus 10:27-31
"Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani. Tetapi kalau seorang berkata kepadamu: "Itu persembahan berhala!" janganlah engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena keberatan-keberatan hati nurani.
Yang aku maksudkan dengan keberatan-keberatan bukanlah keberatan-keberata hati nuranimu sendiri, tetapi keberatan-keberatan hati nurani orang lain itu. Mungkin ada orang yang berkata: "Mengapa kebebasanku harus ditentukan oleh keberatan-keberatan hati nurani orang lain? Kalau aku mengucap syukur atas apa yang aku turut memakannya, mengapa orang berkata jahat tentang aku karena makanan, yang atasnya aku mengucap syukur?" Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah"
Ingatlah bahwa yang mutlak tidak boleh dilakukan orang-orang percaya adalah menganggap berhala itu ada, apalagi menyembah berhala itu. Keluaran 20:5 , 1 Korintus 10:14
Makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala tidak apa-apa kita makan, apabila diterima dengan penuh ucapan syukur, tidak menjadi batu sandungan terhadap saudara seiman, dan tidak menimbulkan keberatan-keberatan hati nurani orang lain. Karena bukan kita, tetapi mereka yang tidak memiliki pengetahuan ini dan yang masih terikat kepada berhala, dinodai oleh hati dan pengetahuan mereka yang salah.
Roma 14:17
"Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus."
Semoga bermanfaat...
Tuhan Yesus Memberkati..