Sabtu, 21 Mei 2016

Pandangan Alkitab Mengenai Makanan Yang Sudah Menjadi Penyembahan Berhala

Salam Sejahtera dan Damai dari Tuhan kita Yesus Kristus Menyertai Selalu


Bagaimana Pandangan Alkitab terhadap makanan yang sudah dipersembahkan kepada berhala?
     Dalam Perjanjian Lama memang ditekankan bahwa manusia tidak boleh menyembah ataupun mengambil bagian dari berhala apapun itu bentuknya. Pahami baik-baik Firman Tuhan yang mengatakan "Jangan menyembah berhala", Yang diingatkan dan dilarang ialah penyembahan, bukan makanan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus sendiri mengatakan "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya," Markus 7:20
     Kenajisan dan kejahatan yang ditimbulkan dalam hati, pikiran, perkataan, dan perbuatan itulah yang membuat manusia berdosa dan najis.


     Rasul Paulus juga mengingatkan kepada jemaat di korintus pada saat itu bahwa makanan tidak berarti/berpengaruh terhadap hubungan kita dengan Allah, yang artinya makanan tidak berarti apa-apa. Seperti yang Tuhan Yesus katakan di dalam Markus 7:19 "karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal."


Lalu muncul pertanyaan apakah boleh makan makanan yang sudah dipersembahkan ke berhala?
Boleh, karena bumi serta segala isinya milik Tuhan. 1 Korintus 10:25-26
Tapi tidak sesederhana itu, ada orang yang memang boleh memakannya dan ada yang tidak. Orang yang boleh memakannya ialah orang yang menganggap makanan itu sebagai berkat dari Tuhan dan yang menganggap berhala itu tidak ada. 1 Korintus 8:4
Sedangkan bagi orang yang tidak boleh memakannya ialah mereka yang masih terikat kepada berhala dan yang menganggap makanan itu sebagai sesuatu yang najis. Orang seperti ini ialah orang yang hati nuraninya lemah, sehingga mereka dinodai oleh makanan itu. 1 Korintus 8:7


     Sebagai seorang manusia, pola pikir dan penafsiran manusia pasti akan berbeda-beda, Tapi dari  semuanya itu hanya ada 2 jawaban yaitu, boleh atau tidak.
1.Boleh, Ialah mereka yang memiliki pengetahuan itu. Pengetahuan disini ialah orang yang mengasihi Allah, tidak sombong rohani(mengetahui pengertian berhala), menganggap tidak adanya berhala(hanya Allah yang esa), tidak menjadi batu sandungan, tidak menimbulkan syak dalam hati orang lain, dan yang menerima segala makanan yang ada dengan penuh ucapan syukur. 1 Korintus 8, 10:27-32
2.Tidak, ialah mereka yang tidak memiliki pengetahuan itu dan menganggap makanan sebagai sesuatu yang najis.

1 Korintus 10:27-31
"Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani. Tetapi kalau seorang berkata kepadamu: "Itu persembahan berhala!" janganlah engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena keberatan-keberatan hati nurani.
Yang aku maksudkan dengan keberatan-keberatan bukanlah keberatan-keberata hati nuranimu sendiri, tetapi keberatan-keberatan hati nurani orang lain itu. Mungkin ada orang yang berkata: "Mengapa kebebasanku harus ditentukan oleh keberatan-keberatan hati nurani orang lain? Kalau aku mengucap syukur atas apa yang aku turut memakannya, mengapa orang berkata jahat tentang aku karena makanan, yang atasnya aku mengucap syukur?" Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah" 


Ingatlah bahwa yang mutlak tidak boleh dilakukan orang-orang percaya adalah menganggap berhala itu ada, apalagi menyembah berhala itu. Keluaran 20:5 , 1 Korintus 10:14
Makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala tidak apa-apa kita makan, apabila diterima dengan penuh ucapan syukur, tidak menjadi batu sandungan terhadap saudara seiman, dan tidak menimbulkan keberatan-keberatan hati nurani orang lain. Karena bukan kita, tetapi mereka yang tidak memiliki pengetahuan ini dan yang masih terikat kepada berhala, dinodai oleh hati dan pengetahuan mereka yang salah.



Roma 14:17
"Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus."




Semoga bermanfaat...
Tuhan Yesus Memberkati..

Rabu, 11 Mei 2016

Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Mengenai Babi dan Anjing

Puji Syukur untuk kebaikan Tuhan atas kebaikan-Nya saya boleh merenungkan sebuah Firman Tuhan dan menafsirkannya dengan Hikmat yang Tuhan Berikan. Semoga Memberkati kita semua.


     Ada beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan oleh orang-orang non kristen bahkan orang kristen itu sendiri. Pertanyaan yang banyak direnungkan juga ialah mengenai hal makanan. Apakah Babi itu boleh dimakan? sedangkan Allah sendiri yang mengatakan bahwa babi itu haram di Perjanjian Lama? sedangkan di Perjanjian Baru Allah dalam Yesus Kristus mengatakan semua makanan halal.(tidak ada yang haram). Mari kita menyimak dengan seksama apa maksud Firman Tuhan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru mengenai binatang babi ini.



     Dalam Perjanjian Lama Allah Berfirman jangan makan daging/darah babi, oleh karena orang-orang pada zaman perjanjian lama belum menemukan cara/teknologi untuk memberdayakan babi sebagai makanannya. Allah memang bisa langsung memberikan pengetahuan kepada manusia, tetapi Allah menetapkan pengetahuan itu sampai pada waktu yang telah ditetapkan-Nya dan agar pola pikir manusia semakin berkembang. Setelah perkembangan zaman, teknologi mulai berkembang dan akhirnya daging babi mulai diberdayakan dengan ketentuan waktu dan temperatur yang telah ditentukan sewaktu dimasak. Agar tidak membawa dampak buruk bagi yang memakannya. Kita dapat lihat bahwa Allah ingin pola pikir manusia berkembang. Mulai dari Ulangan 14:8 Allah mengatakan babi itu haram, lalu di Yesaya Ia katakan babi itu najis, dan dalam Perjanjian Baru akhirnya digenapkanlah kebenaran tentang hal makanan. Allah ingin hidup kita tidak seperti babi yang dalamnya kotor sampai diluarpun kotor/najis.


2 Petrus 2:22
Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi kemuntahannya, dan babi yang mandi kembali lagi kekubangannya."

1.Babi
     Babi merupakan  makhluk ciptaan (binatang) yang jorok dan tidak sehat untuk dimakan, jijik dan najis. Tapi jika dimasak dengan temperatur yang sudah ditentukan, maka sudah layak untuk dimakan. Sebab tidak ada ciptaan Tuhan yang haram. 1 korintus 10:26 , 1 timotius 4:4
     Babi hidup dengan najis dan kotor, bahkan makanan apapun yang ada didepannya dimakan, bahkan muntahannya pun dimakan lagi.
Yesaya 66:1-4 Darah babi menjijikan, orang kristen juga tidak boleh meminumnya. sebab darah melambangkan nyawa. Imamat 7:27, 17:11,14  Ulangan 12:23
Didalam darah babi terdapat kotoran, racun, dan senyawa berbahaya, seperti putrescine dan Cadaverine.



2.Anjing
     Anjing mungkin terkenal dengan binatang penurut bila diajar dengan tekun. Tapi anjing juga merupakan binatang liar yang hidup dengan jorok dan berbahaya. Air liur anjing dari jenis apapun berbahaya bagi manusia, kecuali anjing yang dirawat dengan teratur. PDKA di Munich-Jerman, mengungkapkan bahwa air liur anjing mengandung berbagai kuman penyakit. Untuk itu kita harus berhati-hati terhadap jilatan anjing. Seperti yang rasul Petrus ingatkan kepada kita dalam sebuah peribahasa "Anjing kembali lagi kemuntahannya". Meskipun anjing hidup penurut terhadap apa yang dikatakan tuannya(sudah terdidik), tapi dibelakang tuannya anjing hidup dengan jorok dan tidak mengingat lagi apa yang tuannya perintahka.(Hidup dalam dosa seperti biasa)
     Demikian juga cara hidup manusia yang seperti anjing ini berlaku baik dan saleh, namun kenyataannya mereka hanya mengharapkan pujian.


     Anjing disini menggambarkan kehidupan orang-orang farisi dan ahli-ahli Taurat yang patuh didepan Tuhan, tapi dibelakang kehidupannya kembali kepada manusia lamanya yang sesuai dengan keinginannya.(Hanya patuh di dalam bait Allah/Gereja supaya dilihat orang) Yesaya 29:13 , Markus 7:6. Hidup dalam perhambaan dosa(Yoh. 8:44-47) dan tidak ingin berubah/menyalibkan keinginannya. Padahal mereka telah melihat banyak mujizat dan kuasa Tuhan yang telah dinyatakan diantara mereka, tetapi mereka tetap tidak percaya, tidak menyerahkan hidup mereka untuk melayani Tuhan, dan mengikuti-Nya. Ini yang dinamakan orang-orang percaya yang suam-suam kuku.

     Babi disini menggambarkan kehidupan orang-orang percaya yang sudah tau akan kebenaran, tapi tidak terlalu memperdulikan apa yang dikehendaki Tuhan dalam kehidupannya. Orang-orang seperti ini mengikuti jalannya sendiri dan tidak peduli apapun yang telah diajarkan kepadanya.(Hidup dalam kesenangannya sendiri). Sama s'perti  yang diingatkan rasul petrus dalam peribahasa "babi yang mandi kembali lagi kekubungannya." Yang artinya kehidupan seseorang yang sudah diingatkan/dinasehati melalui Firman Tuhan, tapi mengeraskan hatinya dan tetap hidup didalam dosa. Karena orang-orang percaya seperti ini beranggapan Tuhan akan selalu menyucikannya. Sehingga ia tidak peduli akan kualitas hidup kekristenannya dan hanya mengandalkan percaya saja kepada Yesus sebagai keselamatannya.


Lalu apakah haram itu ada? ada, tapi tidak terhadap hal makanan, karena Tuhan sendiri mengatakan bahwa semua makanan halal. Firman Tuhan sendiri mengatakan dari segala sesuatu yang diciptakan Tuhan Allah tidak ada yang haram. 1 Timotius 4:4-5 Markus 7:20
Yang menjadikan sesuatu haram adalah cara hidup manusia yang bebal, yang tidak menuruti perkataan Tuhan dan mencari cara untuk mendapatkan sesuatu dengan bantuan iblis(agar cepat). Itulah yang disebut haram/tidak layak. contohnya berjudi.
Sama hal nya dengan yang Tuhan Yesus katakan, bukan yang masuk kedalam yang menajiskannya, melainkan apa yang keluar dari mulutnya, yaitu perkataan kotor, mengutuk, jorok, dll itulah yang menajiskannya.


Jadi apakah gunanya hukum Taurat dan Kitab para nabi yang menyampaikan Firman Tuhan tidak boleh makan babi? Ingat, bahwa kita semua telah ditebus dari cara hidup nenek moyang kita dengan darah yang mahal, yaitu Darah Yesus Kristus. 1 Petrus 1:18-19
Jangan lupa juga bahwa kitab para nabi dan hukum taurat sebagai penuntun sampai semuanya dinyatakan kepadamu. 2000 tahun yang lalu semuanya itu telah dinyatakan kepadamu, Yesus Kristus yang adalah kegenapan hukum Taurat dan Kitab para nabi. Matius 5:17-18 , Roma 10:4






Semoga bermanfaat dan memberkati...
Tuhan Yesus Memberkati ^^